Sejarah Kopi

Sejarah Kopi

Etimologi Kopi
Sebelum lebih jauh menelusuri sejarah kopi, ada baiknya kita telusuri dulu etimologi kata kopi. Pada tahun 1922, Wiliiam H. Ukers menulis sebuah buku berjudul All About Coffee. Kata "kopi" masuk dalam bahasa eropa dari adaptasi bahasa Arab 'qahwa'. 

'Qahwa' sebenarnya lebih dikenal dengan sebuah minuman yang dibuat dari biji-bijian dan diseduh air panas. Nama 'qahwa' ini kemudian diadaptasi dalam berbagai bahasa seperti Turki 'kahve', bahasa Belanda 'koffie', bahasa Perancis 'cafe', bahasa Jepang 'kehi', dan bahasa Melayu 'kawa'. Dan fakta menariknya kata-kata tersebut memiliki kesamaan bunyi dengan istilah Arab. Mungkin memang karena bahasa Arab adalah bahasa dengan kosakata terlengkap. Tak heran mengapa kitab suci umat islam berbahasa Arab. Sedikit intermezo dari saya.

Di Indonesia sendiri, istilah kopi diduga di sadur dari bahasa Belanda 'koffie', karena memang Belanda pertama kali membuka perkebunan kopi di Indonesia. Kemungkinan lain karena memang Indonesia memiliki hubungan dengan negara-negara Arab sebelum masuknya Eropa.

Sejarah Kopi
Di masa awal bangsa Arab memonopoli perdagangan biji kopi. Melalui Mocha, sebuah kota pelabuhan di Yaman. Mocha merupakan gerbang lalu lintas perdagangan.

Memasuki abad ke-17 orang-orang Eropa mulai mengembangkan perkebunan kopi sendiri. Mereka membudidayakan tanaman kopi di daerah jajahannya yang tersebar di berbagai penjuru bumi. Termasuk di Indonesia, di pulau Jawa. Bahkan kopi dari Jawa sempat mendominasi pasar kopi dunia.

Sejarah Kopi Arab
Sebuah legenda tentang kopi tertuang dalam kisah Ali bin Omar Al ShadhiliKonon di kota Mocha, Yaman, Ali bin Omar al Shadhili merupakan seorang tabib sekaligus sufi yang taat beribadah. Omar terkenal sebagai tabib handal yang bisa menyembuhkan penyakit dengan memadukan tindakan medis dan do’a. 

Namun sepak terjang Omar tidak disukai oleh penguasa lokal. Dengan berbagai intrik Omar digosipkan bersekutu dengan setan untuk menyembuhkan pasiennya. Akhirnya masyarakat kota Mocha mengusir Omar ke luar kota.
Setelah terusir dari kota, Omar berlindung di sebuah gua yang ia temukan dalam perjalanan. Ia mulai kelaparan dan menemukan buah beri berwarna merah. Omar memakan buah itu untuk mengusir rasa laparnya. Karena rasanya pahit, ia mulai mengolah buah itu dengan cara memanggang dan merebusnya.
Namun biji kopi yang telah diolah Omar tetap tidak bisa dimakan. Ia pun hanya bisa meminum airnya. Tak disangka air yang ia minum memberikan kekuatan ekstra. 

Singkat cerita, air seduhan yang dibuat Omar mulai terkenal. Banyak orang yang memintanya kepada Omar. Hingga fenomena terdengar penguasa kota. Kemudian Omar dipanggil kembali untuk tinggal di kota. Obat mujarab berupa cairan hitam tersebut disebut dengan nama Mocha.

Sejarah Kopi di Indonesia
Sejarah kopi di Indonesia dimulai pada tahun 1696 ketika Belanda membawa kopi dari Malabar, India, ke Jawa. Mereka membudidayakan tanaman kopi tersebut di Kedawung, sebuah perkebunan yang terletak dekat Batavia. Namun upaya ini gagal kerena tanaman tersebut rusak oleh gempa bumi dan banjir.

Sejarah Kopi di Indonesia
Upaya selanjutnya dilakukan pada tahun 1699 dengan mendatangkan stek pohon kopi dari Malabar. Pada tahun 1706 sampel kopi yang dihasilkan dari tanaman di Jawa dikirim ke negeri Belanda untuk diteliti di Kebun Raya Amsterdam. Hasilnya sukses besar, kopi yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik. Selanjutnya tanaman kopi ini dijadikan bibit bagi seluruh perkebunan yang dikembangkan di Indonesia. 

Pasca kemerdekaan Indonesia tahun 1945, seluruh perkebunan kopi Belanda yang ada di Indonesia di nasionalisasi. Sejak itu Belanda tidak lagi menjadi pemasok kopi dunia.

Komentar